KEJUJURAN DAN INTEGRITAS DIRI (pertemuan 11)
a. Pengertian Kejujuran dan
Integritas
Kejujuran dan
Integritas adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan
yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan
yang memancarkan kewibawaan; kejujuran. Sementara arti kata jujur sendiri
adalah lurus hati, tidak berbohong, tulus, ikhlas. Berdasarkan pengertian
tersebut, bisa dikatakan bahwa kejujuran dan integritas adalah dua hal yang
saling berkaitan, dan saling melengkapi satu sama lain. Artinya, seorang yang
jujur pasti berintegritas, demikian pula sebaliknya.
Kejujuran adalah
mengatakan apa yang dilakukan. Sebaik apapun atau
bahkan seburuk apapun tindakan selama ia mengatakan apa yang telah
dilakukan maka ia jujur. Misalnya: “Saya melakukan korupsi ….”
Integritas adalah
melakukan apa yang dikatakan. Utuh antara perkataan dan perbuatan. A adalah A, dan B adalah B. Oranga yang
memiliki integritas adalah orang yang perkataannya bisa dipegang. Integritas
diri adalah suatu pemahaman yang membuat terwujudnya pemenuhan yang seimbang
dan sinergis terhadap semua kebutuhan manusia. Misalnya, terpenuhinya kebutuhan
terhadap makanan, prestasi di sekolah, pergaulan, pelaksanaan ibadah, dan keikutsertaan
dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Integritas diri memungkinkan semua
perasaan diungkapkan dengan kejujuran dan ketulusan meskipun kita harus
melaksanakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Jika kita melakukannya dengan
alasan yang benar, semuanya akan dapat diterima. Individu-individu yang
mempunyai integritas diri akan memancarkan kepercayaan diri dan sikap yang
tidak mementingkan sendiri
Apakah makna integritas bagi
kita?
Pertama, integritas berarti komitmen dan
loyalitas. Apakah komitmen itu? Komitmen adalah suatu janji pada diri sendiri
ataupun orang lain yang tercermin dalam tindakan-tindakan seseorang. Seseorang
yang berkomitmen adalah mereka yang dapat menepati sebuah janji dan
mempertahankan janji itu sampai akhir, walau pun harus berkorban.
Kedua, integritas berarti tanggung jawab.
Tanggung jawab adalah tanda dari kedewasaan pribadi. Orang yang berani
mengambil tanggung jawab adalah mereka yang bersedia mengambil risiko,
memperbaiki keadaan, dan melakukan kewajiban dengan kemampuan yang terbaik.
Ketiga, integritas berarti dapat dipercaya,
jujur dan setia. Kehidupan kita akan menjadi dipercaya, apabila perkataan kita
sejalan dengan perbuatan kita; tentunya dalam hal ini yang kita pandang baik
atau positif.
Keempat, integritas berarti konsisten. Konsisten
berarti tetap pada pendirian. Orang yang konsiten adalah orang yang tegas pada
keputusan dan pendiriannya tidak goyah. Konsisten bukan berarti sikap yang
keras atau kaku.
Kelima, berintegritas berarti menguasai dan
mendisiplin diri. Banyak orang keliru menggambarkan sikap disiplin sehingga
menyamakan disiplin dengan bekerja keras tanpa istirahat. Disiplin mencerminkan
sikap pengendalian diri, suatu sikap hidup yang teratur dan seimbang.
Keenam, berintegritas berarti berkualitas.
Kualitas hidup seseorang itu sangat penting. Kualitas menentukan kuantitas.
Bila kita berkualitas maka hidup kita tidak akan diremehkan.
b.
Manfaat memiliki Integritas Diri
Hidup yang
berintegritas adalah hidup yang terpenuhi kebutuhan dasar secara seimbang.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita perlu mengupayakan agar kebutuhan jasmani,
intelektual, emosional, sosial dan rohani terpenuhi secara seimbang. Apabila
kita mampu mewujudkan integritas diri sendiri, kita akan memperoleh manfaat yang
besar, diantaranya :
1. Secara fisik, kita akan merasa sehat dan
bugar. Kita selalu siap melakukan aktivitas atau pekerjaan sehari-hari. Sebagai
seorang siswa, kita harus menjaga kesehatan agar dapat mengikuti pelajaran di
sekolah dengan baik. Jika sering sakit, kita akan sering ketinggalan pelajaran.
2. Secara Intelektual, kita dapat
mengoptimalkan kemampuan otak kita. Oak kita terlatih berpikir secara ilmiah,
terlatih menganalisis, dan terlatih membuat kesimpulan yang logis dan rasional.
Kemampuan intelektual yang baik memungkinkan kita untuk mengikuti program studi
yang kita inginkan. Dengan kemampuan menganalisis yang baik, kita dapat
menjauhkan diri dari asumsi-asumsi yang bersifat subyektif semata.
3. Secara emosional, kemampuan EQ dalam diri
seseorang akan membuat orang itu menjadi penuh motivasi, sadar diri, empati,
simpati, solidaritas tinggi dan sarat kehangatan emosional dalam interaksi
kerja. Kematangan emosional yang dimiliki seseorang akan membuatnya bekerja
dibawah tekanan. Itulah sebabnya ada banyak orang yang memiliki IQ sedang
bahkan rendah, namun dapat sukses dalam hidupnya karena memilki EQ yang tinggi
4. Secara Spiritual, kita dapa memakai segala
sesuatu, termasuk pengalaman-pengalaman hidup, baik yang menyenangkan maupun
yang tidak menyenangkan, seperti keberhasilan, kegagalan dan penderitaan.
Kecerdasan spiritual membuat kita dapat melihat berbagai kenyataan atau
fenomena kehidupan dalam perspektif yang lebih dalam, utuh dan menyeluruh dalam
mengatasi keragaman dan perbedan yang dihadapi.
5. Secara sosial, kita semakin mampu
mengembangkan hubungan baik satu sama lain. Kita memiliki kepekaan hati dan
perasaan untuk selelu memberi tempat bagi orang lain di dalam hati kita
Apa yang akan terjadi ketika kalian tidak memiliki kejujuran dan integritas diri ??
17 komentar
NELY SUMIATI
REPLYX TKJ
SINDI AMELIA PUTRI X-TKJ
REPLYHELEN VALENTINA
REPLYX-TKJ
Muhammad rangga
REPLYX tkro
Aviriyani Bahri
REPLYX Otkp
Riska Pebriyanti
REPLYX OTKP
Novi nur ajizah rahmat
REPLYX-otkp
Rima diani rusmana
REPLYX-OTKP
Putri fina lesmana
REPLYX otkp
Dea lusiyana putri
REPLYX OtKp
Novi yulianti
REPLYX-otkp
Azra Nuraida
REPLYX-OTKP
SINDI AMELIA PUTRI X-TKJ
REPLYmustika sari n
REPLYx- otkp
Novi nur ajizah rahmat
REPLYX- otkp
Kayla herawati
REPLYX-otkp