Sabtu, 14 November 2020

 


a.  Mengenal Tingkatan dan Jenis dalam Usaha

Menurut tingkatannya, usaha dibagi atas usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar. Kriteria dari tingkatan usaha tersebut adalah sebagai berikut :

1.    Usaha Mikro, adalah usaha dengan kebutuhan mdal dibawah 50 juta diluar pemakaian aset pribadi. Banyak jenis usaha yang kita temui dengan modal di bawah 50 juta rupiah. Tapi mengapa kriteria modal di bawah 50 juta rupiah disebutkan di luar aset usaha ? Ini karena perhitungan modal didasarkan pada kebutuhan investasi sedangkan operasional biasanya adalah tempat usaha dan kendaran.

2.    Usaha Kecil, adalah usaha yang kebutuhan modalnya antara 50 juta rupiah dan 200 juta rupiah di luar aset usaha. Usaha kecil setingkat lebih tinggi dari usaha mikro karena kebutuhan modal usahanya lebih besar.

3.    Usaha Menengah, adalah usaha yang kebutuhan modalnya antara 200 juta rupiah dan 500 juta rupiah di luar aset. Skala usaha ini memang sudah lumayan besar mengingat modal yang dibutuhkan sudah di atas 200 juta.

4.    Usaha besar, adalah usaha yang kebutuhan modalnya di atas 500 juta rupiah. Level usaha ini memang yang paling tinggi. Bentuknya pun bermacam-macam seperti perusahaan-perusahaan besar dengan skala internasional.

Mengenal Jenis-jenis Usaha

1.    Usaha Perdagangan Produk Primer

Usaha ini bergerak di bidang produksi dan penjualan produk yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Anda pasti mengenal istilah sembako. Sudah tentu ya ? Sembako adalah singkatan dari sembilan bahan pokok yang merupakan kebutuhan pangan dasar bagi masyarakat. Produk yang termasuk sembako adalah beras, minyak goreng, terigu, gula pasir, telur dan sebagainya. Seiring perkembangan zaman, kebutuhan bahan pokok pun berubah dan bertambah jenisnya.

2.    Usaha Perdangan Produk Sekunder

Usaha ini bergerak pada produksi dan penjualan produk bukan kebutuhan pokok. Produk sekunder memang bukan merupakan kebutuhan wajib harian, tapi juga penting bagi mereka yang membutuhkannya. Produk-produk seperti pakaian muslim, sepatu, sandal, aneka tas, kosmetik dan suku cadang kendaran merupakan contoh dari produk sekunder.

3.    Usaha Perdagangan Produk Tersier

Usaha perdagangan produk tersier bergerak di bidang produksi dan penjualan produk yang dibutuhkan untuk kepuasan pembelinya, seperti barang-barang untuk menghibur atau menyenangkan diri. Contoh dari usaha ini antara lain jual beli mobil, lukisan, perhiasan, mainan, alat elektronik yang mewah. Jika melihat sifat produknya, tentu akan lebih sulit dalam memasarkan produk tersier dalam arti penjualannya tidak sebanyak produk kebutuhan pokok atau sekunder.

4.    Usaha Jasa,

Usaha Jasa adalah usaha yang bergerak di bidang penyediaan jasa yang dibutuhkan untuk pemenuhan berbagai kebutuhan. Dalam usaha jasa diperlukan pembuktian untuk memberikan kepercayaan pada konsumen akan kualitas jasa yang diberikan. Skala usaha jasa sama dengan jenis-jenis usaha sebelumnya, yaitu berdasarkan modal yang dikeluarkan. Sangat memungkinkan untuk memulai usaha jasa tanpa modal uang. Usaha jasa sudah bisa dimulai hanya dengan modal keahlian yang dimiliki. Berikut ini ada beberapa contoh usaha jasa diantaranya : Jasa tansportasi, jasa kecantikan, jasa perbaikan, jasa pembangunan, jasa penyewaan, jasa desain, jasa kesehatan, jasa pendidikan dan perawatan, dan sebagainya.

 

b. Kepribadian (Sikap) dan Watak (Karakter) Pengusaha

Kepribadian berasal dari bahasa Inggris  personality. Kepribadian adalah merupakan keseluruhan kualitas psikis yang diwarisi atau diperoleh yang khas pada seseorang yang membuatnya unik. Personality is the total of human mind. Mind di sini diartikan sebagai keseluruhan karakteristik dari diri seseorang, bisa berbentuk pikiran, perasaan, kata hati, berupa tamperamen, watak (karakter). Seorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki kepribadian yang produktif. Apakah yang dikatakan produktif ? Produktif adalah kegiatan yang menimbulkan atau meningkatkan kegunaan (utility). Kita mengeal beberapa macam utility, yaitu ;

1.   Utility of Place (kegunaan tempat)

2.   Utility of Time (kegunaan waktu)

3.   Utility of Form (kegunaan bentuk)

4.   Utility of Ownership (kegunaan kepemilikan) dan sebagainya

      Jadi segala bentuk kegiatan yang meningkatkan kegunaan suatu benda disebut produktif.

Ciri orang yang tidak produktif ialah :

1.   Pribadi yang hanya senang mendengar saja, dia pendengar yang baik, tidak pernah mengemukakan ide.

2.  Dia lebih senang mengeksploitasi orang lain untuk keuntungan pribadinya.

3.   Dia lebih senang menyimpan segala macam informasi, tidak pernah ia keluarkan kembali informasi yang pernah ia terima.

4.  Sifatnya sentimental, suka merenung masa lalu.

5.  Dia banyak mengetahui segala sesuatu, tetapi tidak bisa mengungkapkan buah pikirannya.

6.  Dia suka memasarkan pribadinya dengen memperoleh imbalan/balas jasa/honor.

7.  Self esteemnya goyang, dia lebih senang mengikuti anggapan orang lain terhadapnya.

 

      Ciri & Watak (Karakter) Wirausaha

Enam Ciri & Watak (Karakter) wirausaha Geoffry G Meredith

 

No

 

Ciri-Ciri

 

Watak

 

1

 

 Percaya Diri

 

Keyakinan, ketidak ketergantungan dan optimis

 

2

 

Berorientasi pada tugas dan hasil

Kebutuhan untuk berprestasi. Berorientasi laba,  ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, energi dan inisiatif

3

 

Pengambilan Resiko

 

Kemapuan untuk mengambil resiko yang wajar dan suka tantangan

4

 

Kepemimpinan

 

Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran dan kritik

5

 

Keorisinilan

 

Inovatif dan kreatif serta fleksibel

 

6

 

Berorientasi ke masa depan

 

Pandangan ke depan, perspektif

 

 

 

      c.   Keuntungan dan Risiko Menjadi Pengusaha

Untuk menjadi pelaku bisnis yang sukses, tidak hanya sekedar mengharapkan adanya suatu keberuntungan, namun sangat tergantung dari kualitas usaha. Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perseorangan atau kelompok untuk mendapatkan penghasilan dengan tujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan. Dewasa ini bisnis atau usaha merupakan tujuan yang sangat penting karena kesempatan atau peluang untuk berusaha semakin hari semakin terbuka. Dengan menjadi seorang pelaku usaha maka kita telah memberikan andil yang sangat besar untuk mengurangi jumlah pengangguran di negeri ini. Dengan berwirausaha tentu kita akan memiliki banyak keuntungan serta risiko diantaranya :

      Keuntungan

      1.   Profit (Keuntungan)

a.   Kesempatan untuk meraih keuntungan tak terhingga dan masa depan yang lebih baik dengan waktu yang relatif lebih singkat.

b.  Penghasilan tidak ditentukan orang lain.

c.   Kontrol Finansial ( Bebas dalam mengelola keuangan dan merasa sebagai kekayaan sendiri)

      2.   Independence (Bebas, Merdeka, Mandiri)

a.   Tidak bekerja dibawah perintah orang lain.

b.  Kesempatan untuk mengontrol jalan hidup sendiri dengan imbalan kepemilikan yang diperoleh dari kemerdekaan untuk mengambil keputusan dan resiko.

c.   Kesempatan menggunakan kemampuan dan potensi diri secara penuh dan aktualita diri untuk mencapai cita-cita.

d.  Otonomi (Pengelolaan yang bebas & tidak Terikat -  “Boss”)

      3.   Satisfying Way of Life (Kepuasan Hidup)

a.   Kesempatan untuk memberikan sumbangan kepada masyarakat dengan lapangan kerja dan pengabdian serta memperoleh pengakuan

b.  Kepuasan dalam merealisasikan ide kreatif dan dapat menyumbangkan sesuatu kepada orang lain. (hidup bermanfaat untuk orang lain)

      Risiko

a.   Tidak ada kepastian pendapatan.

b.  Resiko kehilangan modal/asset/investasi.

c.   Meningngalkan zona kemapanan Pengorbanan Personal (Pada awal bekerja keras, sedikit waktu untuk kepentingan keluarga dan rekreasi).

d.  Beban Tanggung Jawab (Mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran, keuangan, personil, dan lain-lainl).

e.  Margin keuntungan kecil pada waktu masa pertumbuhan.

f.   Kemungkinan menghadapi proses kegagalan.

 

c. Kiat Menjadi Pengusaha Muda

Kewirausahaan (enterprenership) adalah kecakapan/kemampuan seseorang dalam menciptakan dan mengelola suatu usaha /kerja untuk mendapatkan nilai ekonomis (nilai tambah) yang lebih besar. Jiwa kewirausahaan  itu mencakup semangat (spirit), sikap, perilaku, dan kecakapan/keterampilan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan. Langkah mendasar dalam memupuk jiwa berkarya dan berwirausaha adalah memahami dan menilai diri sendiri. Karena kunci keberhasilan dalam berusaha adalah memahami diri sendiri dalam bingkai lingkungan sebuah usaha.

1.    Kecakapan Kewirausahaan

Setiap orang layak membekali diri dengan sejumla ketrampilan dan kecakapan berwirausaha, antara lain :

1)      Kreativitas

Kreativitas adalah ciri utama seorang wirausahawan. Kreativitas adalah cermat mencari peluang.

2)      Keberanian  Mengambil Resiko

Jiwa wirausaha (enterprehership) dibentuk dengan latihan mengambil keputusan berikut kesiapan menerima resiko-resiko apapun yang mungkin terjadi.

3)      Ketekunan dan Keuletan

Dalam kegiatan apapun, kecerdasan otak saja bukan jaminan, tetapi ketekunan dan keuletan adalah prasyaratnya.

4)      Percaya Diri

Mental “gengsi-gengsian” adalah musuh nomor satu dalam meraih keberhasilan. Selanjutnya adalah sifat minder, ragu-ragu, dan takut melangkah.

5)      Motivasi Kemandirian

Wirausahawan mengikis habis jiwa manja dan ketergantungan. Siapapun yang mau maju terus, harus punya dorongan untuk mandiri, konsisten dan berkeyakinan kuat pada misinya

2.       Keterampilan Teknik Kewirausahaan

Diperoleh melalui latihan-latihan intensif dalam hal :

1)      Keterampilan Teknik Berusaha

Kegiatan teknik-teknik usaha meliputi teknik produksi, mengontrol mutu/kualitas, produksi  barang/jasa, pengemasan dan mengelola mekanisme usahanya.

2)      Keterampilan Mencari Informasi.

Informasi merupakan sesuatu yang penting diketahui dan sekaligus diantisipasi oleh seorang usahawan.

3)      Keterampilan Berkomunikasi.

Terampil berkomunikasi bagi wirausahawan sangat diperlukan. Ini sangat berguna ketika melakukan pemasyarakatan produknya, sekaligus negosiasi.

4)      Keterampilan dalam Pemecahan Masalah.

Setiap usahawan tentu akan berhadapan kepada berbagai masalah. Masalah ini dapat terjadi di intern perusahaannya, atau permasalahan yang berhubungan dengan komunitas sekitarnya.

5)      Keterampilan ilmu perencanaan.

Perkiraan masa depan perusahaan dapat dituangkan dalam perencanaan.

6)      Keterampilan dalam pengelolaan usaha.

Usahawan adalah pengelola usaha. Di dalamnya terdapat proses kerja yang berkaitan dengan orang banyak (karyawan).

7)      Keterampilan menganalisis pasar.

Pasar menjadi faktor utama dalam melakukan bisnis.

8)      Keterampilan mengantisipasi peluang.

Wirausaha muda dituntut terampil dalam menangkap peluang yang ada di depannya. Tajamannya menganalisis peluang.


TUGAS PERTEMUAN KE 11

- Rangkum materi diatas !!

Uci 's Blog . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates